Menurut Kuswanto Ketua Komisi D DPRD Jatim, sesuai target pembangunan instalasi pipa awal tahun 2020 harus sudah beroperasi mencapai 100%. Namun saat ini sudah terselesaiakan 93%.

“Awal tahun 2020 penyambungan instalasi pipa harus sudah serah terima dengan anatar PT Meta sebagai investor kepada PDAB Jatim sebagai pengelola air bersih,” ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkapakan Sarkawi anggota Komisi D lainnya yang meminta kepada investor agar memperbaiki jalan akses menuju pengelolaan air bersih. Karena akses jalan tersebut saat ini berlubang dan dianggap tidak layak.

“Saya mohon agar ada perbaikan akses jalan menuju area pompan air bersih umbulan. Karena akses tersebut saat ini kurang mendukung. Banyak lobang dan terlalu sempit ruasnya sehingga menyulitkan masyarkat yang akan menuju SPAM Umbulan” ujarnya.

Sementara itu, Yan Karyana selaku Direksi PT. Meta Adhya Tirta Umbulan menyatakan,

“Bahwa mengenai kepedulian terhadap masyarakat yakni seperti perbaikan jalan, tetapi banyak truk-truk besar yang berkonvoi setiap harinya dikarenakan untuk akses pertambangan , ujarnya.

Proyek SPAM Umbulan telah memulai tahap konstruksi pada Juli 2017. Pembangunan SPAM berkapasitas 4.000 liter per detik ini diresmikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Setelah rampung, air yang diolah dari mata air Umbulan di Pasuruan bakal disalurkan kepada 310.000 sambungan rumah atau setara dengan 1,30 juta jiwa. 

Pembangunan SPAM Umbulan menelan investasi Rp2,05 triliun dan dukungan kelayakan atau viability gap fund sebesar Rp818 miliar. Saat ini, pipa tersambung sudah sampai di Romo Kalisari perbatasan Surabatya Gresik. Sementara proses pemasangan ada di surabaya barat wilayah Lidah, Graha family dan Citraland. Dan ditargetkan awal tahun 2020 sudah selesai pengerjaannya. (ryan/yok/red).